Selasa, 11 September 2007

01. Dirujuk ke Radioterapi

Selasa pagi, 14 Agustus 2007 … Awalnya saat mendengar diagnosis sesuai hasil PA adalah Ca Mammae grade 0/1, tenang aja tuh… ga kaget lagi soalnya udah tau duluan (hasil PA-nya kan tak ambil sendiri) selain itu udah browsing & udah konsultasi dg adik ipar yang dokter obgyn, jadi udah pahamlah ….

Hasil PA opeasi ke 2 (1 Agustus 2007) :

Diagnosa Klinis : Ca Mammae Dextra Sediaan potong beku menunjukkan : tumor berstruktur duktus dengan sel epitelial bulat tersusun tak teratur, inti pleiomorfik ringan, berkromatin kasar, mitosis abnormal, tampak membrana basalis tidak utuh, sel mulai menembus membrana basalis.Sesuai dengan : Karsinoma duktus pre invasif mammae grade 0/1. Batas eksisi lateral, superior, medial dan inferior bebas tumor.

Dengan hasil PA seperti itu ... maka terapi lanjutan yang harus dilaksanakan adalah ... "disinar". Ketika dokternya bilang “harus disinar …”, dan dirujuk ke dokter radiology, masih tenang2 aja tuh. Masih gagah berani … periksa sendiri (tanpa ditemani siapapun) ... terus langsung janjian Senin depan untuk mulai penyinaran yang pertama. Sudah dipesan juga..., utk hari pertama harus menyediakan uang 1 juta, supaya cepet bisa dikerjakan (kalau jalur askes bisa nunggu 3-6 bulan … gitu kata susternya).

Setelah sampai rumah, biasalah … browsing, cari informasi selengkap-lengkapnya mengenai “disinar” … ternyata … nama populernya : dibestral, nama medisnya : radiasi atau radiotherapy.

Setelah browsing … walah .. – jadi tau efek sampingnya – mulai mikir macem-macem….: Gimana nanti kalau sesak nafas, karena lokasi tumor berada di sekitar tempat saya sesak nafas (di ulu hati). Gimana kalau mual, susah menelan, ga bisa makan, gimana kalau lekosit makin turun, gimana kalau HB drop … dan gimana kalau … dst….

Selasa malam susah tidur (j.12 –tapi gara2nya ngenet ding …) bangun jam 03, ga bisa tidur lagi ….

Rabu pagi ke RS lagi utk cek darah rutin & USG untuk persiapan radiasi (tadinya mau pake askes … biar ngirit dikit…. tapi akhirnya ga sabar …., akhirnya langsung periksa ke Garuda aja. Disini, ga pakai nunggu lagi …langsung diambil darah & dianter ke Radiologi untuk USG). Pemeriksaan darah ini untuk mengetahui kondisi tubuh, apakah siap menjalani radiasi (terutama dilihat HB, eritrosit, leukosit & trombosit). Siangnya balik lagi ke poli di Karyadi untuk minta form lab darah lengkap & rujukan ke Radiologi.

Malamnya ternyata ga bisa tidur, sampai jam 10.30, akhirnya nge-net lagi sampai jam 12 … makin lengkap informasinya … makin takut saja, makin stres saja. Mencoba tidur susah banget, padahal sudah berusaha relaxasi dengan teknik macam2, ga berhasil.

setelah akhirnya bisa tidur, jam 3 sudah bangun lagi.

Sebenarnya bukan diagnosa stadium 0/1 yang bikin depresi. Saya yakin & mantap, setelah dioperasi, kondisi tumor insyaAllah akan normal dengan pengobatan psikoterapi (yg sudah dijalani secara intensif selama 2 minggu) dengan doa penyesalan yang dalam (bahkan hari2 setelah pemberitahuan radiasi yang selalu penuh dengan airmata), diikuti dengan berusaha menerapkan perubahan perilaku sehari-hari. Yang sangat mengganggu pikiran justru adalah proses radiasi yang hars dilakukan setiap hari Senin-Jum’at selama 30x yang pasti sangat melelahkan, menyita waktu, gimana ke kantornya , bosennya ngantri, gimana efek sampingnya yg sangat mengkhawatirkan, dsb.

Tadi malam itu, akhirnya bisa tidur, karena saya pusatkan konsentrasi & pikiran bahwa radiasi tidak akan dilakukan! Apapun yang terjadi saya akan menolaknya! Bisa tidur deh … sebentar …

Tapi … ketika bangun dini hari sampai siang, tetep aja depresi berat datang lagi.

Kamis pagi, jalan2 pagi keliling kampus, terus ada rapat di jurusan, agak terhibur & bisa ketawa2 sebentar. Tapi karena ngantuk & lesu, akhirnya pulang aja & ngetik tulisan ini.




Tidak ada komentar: