Selasa, 11 September 2007

02. 30x Radiasi

HARI PERTAMA BESTRAL

Prosedur awal dimulai dengan simulasi ... maksudnya untuk merencanakan bidang penyinaran dengan menggunakan alat simulator yang mirip dengan alat radioterapi aslinya ... diukur juga ketebalan tulang (?) dan titik-titik organ vital disekitar area penyinaran. Dengan simulasi ini akan diketahui letak tumor dan organ-organ tubuh yang tidak boleh terkena sinar untuk meminimalkan sel-sel normal yang terkena radiasi ... dan tentu saja juga meminimalkan efek sampingnya.... Diruang simulator ini daerah yang akan disinar digambar garis-garis pakai board-marker warna hitam dilapis dengan minyak (? supaya garis2 tsb tidak mudah hilang). Garis-garis ini gunanya untuk menentukan posisi yang sama di dalam ruangan terapi nanti kalau sudah disinar beneran. Prosedur simulasi dipimpin langsung oleh dr. Eko Kuncoro, yang sangat informatif dan cukup sabar menanggapi kecerewetan saya yang terus-terusan nanya tentang proses terapi, efek samping dsb.

Setelah selesai simulasi ... bayar dulu ...terus ngantri di ruang Linac (di RS. Karyadi ini ada 2 mesin, yaitu Cobalt & Linac ... beruntunglah saya bisa full menggunakan Linac - yang kabarnya ... efek samping tidak terlalu banyak dibandingkan Cobalt). Alhamdulillah ...

Waktu giliran dipanggil masuk ke ruang penyinaran .... Bismillah ... disuruh berbaring di mesin ... langsung nanya2 lagi ... itu untuk apa ... kerjanya gimana ... dsb ... Untung petugasnya ramah & mau melayani pertanyaan2 saya ...

Selesai disinar ... kulit di dada rasanya paling clekit, jadi susah pakai sabuk pengaman – padahal nyetir sendiri tuh pulangnya .... dalam pikiran saya, kalau disemprit pak polisi, akan saya bilang : lagi ga bisa pakai sealt-belt pak .... karena barusan selesai radiasi, kalau ga percaya juga, akan saya tujukkan gambar2 garis di tubuh saya (tentunya hanya sebatas bagian leher saja donk ….). Pas di rumah ... ketika anak saya (Sasha) melihat garis-garis itu ... eh ... dia malah ... wah ... ibu gaya deh ... pakai tato segala ... tapi kok tatonya jelek gitu ... ntar tak bikin yang bagus ya ... Walah, anak ini .... !

HARI KEDUA

Nyoba datang lebih pagi, berangkat sendiri sekitar jam 9 dari rumah, ngantri sekitar 2 jam baru dilayani.

Hari ke tiga s/d ke lima alhamdulillah beres. Kondisi stabil, masih mau makan banyak, malah Jum’at pagi ikut senam di Fakultas terus Ping-pong di Elektro. Seharusnya setelah 5x radiasi musti periksa ke dokter utk dicek kondisi secara umum. Tapi berhubung dokternya ga datang … ya udah, nanti hari Senin aja. Sungguh ... saya sangat bersyukur ... dapat melalui 5 hari radiasi dengan lancar dan nyaman.... tadinya kan sempat stres berat ... takut banget sama efek sampingnya.

Sabtu-Minggu … horeeee … bebas!


Senin, 27 Agustus adalah hari ke 6. Dimulai dengan cek darah lengkap (seharusnya darah rutin aja). Hb.: 13,5 Leukosit : 4,06 alhamdulillah masih sip. Kemudian periksa dokter, garis2 di dada ditebelin lagi. Terus ngantri sinar lagi.

Selasa ada hambatan, listrik mati (katanya giliran dari PLN). Ya udah, mundur sehari.

Rabunya cepet banget dipanggil, karena antrian kemarin didahulukan. Sampai rumah masih jam 9 kurang seprapat.

Hari KAMIS … tiba2 ada masalah!

Bangun tidur jam 3.30 sudah dalam kondisi sesak nafas. Untung masih punya persediaan obat semprot … dan pil (amp-200mg) tapi kok ga segera lega nafasnya. Terus pijet refleksi, masih saja belum lega. Jadi ragu2 … hari ini boleh berstral ga ya …Akhirnya dibantu teman2 SP, mas Nasir yang berbaik hati menasehati supaya lebih pasrah dalam menerima proses pengobatan ini (yg sebenarnya tadinya saya tolak – menimbulkan gangguan di tenggorokan dan lever – sehingga terasa sesak di ulu hati). Mas Sigit yang kebetulan dating ke rumah untuk urusan Sekolah autis, membantu mengeluarkan D4 sifat memendam emosi. Akhirnya jam 11 diantar suami ke radiotherapy. Periksa dokter dulu, katanya tidak ditemukan tanda2 sesak nafas. Dikasih resep Metylprednisaon dan obat stress serta disarankan untuk minum obat mag (Polisilane). Meski was-was, setelah bestral tidak ada tanda2 asma lanjutan. Ngantri bestral ditemanin mas Wal (teman SP juga) sampai selesai.

Hari Jum’at adalah hari ke 9, pagi senam dulu & ping-pong sebentar, terus ngasistensi TA. Repotnya badan kan keringetan abis olahraga, tapi bagian kulit yang diradiasi tidak boleh terkena air. Berangkat dengan sasa, puter2 dulu cari baju muslim untuk lomba peragaan busana. Sampai RS. Karyadi sudah jam 11.45, ngantri sekitar 5 orang terus dipanggil. Sepanjang jalan rasanya agak pusing, entah kenapa … apakah karena tadi malam tidurnya kurang atau …?

Ya Allah … mudahkanlah saya untuk menjalani terapi ini hingga selesai 30x dengan hasil yang memuaskan. Amin.

Senin, 3 September

Jam 8.30 ke radioterapi, masih sepi. Cek darah dulu, terus balik … kok kosong, ternyata langsung dipanggil. Selesai trus ke kantor, ketawa2 sama teman-teman di kantor.

Slasa, 4 Sept

Hari ini pagi2 diblangin mesin Linac trouble, tunggu sampai jam 9.30 baru start antrian pertama.

Selesai sinar udah jam 11.18, ngambil hasil cek darah kemarin pagi (Senin) ternyata leukosit agak dibawah normal. (3,49 normalnya 4,00 – 11,00). Bingung, sms semua orang, disarankan : makan tinggi protein dan tinggi karbohidrat. Harus tetap semangat, jangan terpengaruh, ada yg mau Bantu mengaktifkan leukosit supaya naik, alhamdulillah …

Nanti yah … tak certain tentang leukosit, fungsi, efek kalau turun, cara menaikkan dll.

Jum,at, 7 sept,

Hari ini lemes banget, gara2 tamu bulanannya akhirnya mau datang juga (seharusnya pertengahan bulan lalu, tiba2 stop krn stress kemarin itu).

Lesu, lelah, letih, lemah

Jaman saya kecil dulu, ada iklan TV yang menawarkan obat untuk 4L (lesu, lelah, letih, lemah) … Nah, sekarang ini, saat menjalani radioterapi saya mulai mengalaminya, terutama pada hari ke 10 rasa lesu ini mulai mengganggu. Setiap kali bekerja … sekedar beres-beres rumah, merapikan ruang tengah (yang setiap hari dipakai main badminton oleh suami dan anak perempuan saya – dengan meja tamu sebagai pembatas & net-nya) atau beres-beres 3 kamar yang selalu berantakan karena kreativitas anak-anak, rasa lelah langsung terasa … jadi harus istirahat sebentar setiap rasa letih terasa.

Kelelahan ini pernah sangat buruk, saat suatu pagi hari ke 14. Saat saya di kantor. Dimulai jam 8.30 ngurus kenaikan pangkat di Gedung B, naik ke lantai 3 masih gagah berani … sampai di tempat, cukup duduk sebentar untuk menormalkan nafas yang berat…. Terus bisa berfungsi normal. Kemudian jam 9 harus nguji di gedung A. Turun dari gedung B, menuju gedung A dan naik ke lantai 3 … alhamdulillah masih lancar …

Selesai nguji masih harus melanjutkan urusan di Gedung B lagi … jadinya naik lagi ke lantai 3 gedung sebelah …

Selesai urusan, jam 11.15 … badan rasanya lesu, lelah, letih, lemah … jadi tidak sanggup nyetir sendiri ke rumah sakit untuk radioterapi … Untunglah suami mau mengantar. Kondisi kali ini benar-benar payah, sepanjang jalan terkulai aja di mobil, mata terpejam. Sampai di rumah sakit … jalan sempoyongan ke loket pendaftaran untuk mengambil kartu status, kemudian baru ke ruang Linac. Untung pasien sudah kosong … jadi langsung bisa diterapi.

Kalau hari lainnya … biasanya Cuma sore hari yg terasa lebih lesu dibanding jam-2 lainnya.

Tidak ada komentar: